Mariani

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

CERITA 8.3 (Bagian 3)

Ibu Ainin kemudian mengajak ibu Adelia kembali keruang guru. Kali ini dia menurut dengan perintah ibu Ainin. Sikapnya berubah drastis dibanding dengan sikapnya waktu pertama datang tadi.

“Maaf bu, bukan saya bermaksud mempermalukan ibu. Andaikan ibu tidak ngotot dan mau mendengarkan penjelasan saya tadi maka semuanya bisa deselesaikan dengan baik-baik tanpa ada ketegangan”: ibu Ainin memulai percakapan ketika kembali dari ruang kelas 8.3.

Ibu Adel lantas memegang tangan Ibu Ainin, sejurus kemudian tangisnyapun pecah. Tak henti-hentinya dia mengucapkan maaf yang kesekian kalinya. Dia meminta ibu Ainin merahasiakan ini dari suaminya. Jika tidak maka dia akan kena marah karena dianggap tidak becus mengurus anak.

Melihat situasi ruang guru yang masih sunyi, ibu Ainin merogoh tasnya dengan mengambil sebuah handphone berwarna merah. Dia lalu membuka aplikasi whatshap dan memilih salah satu kontak yang ada didalamnya, untuk melihat percakapan antara Adelia dan seorang teman dekatnya.

Wajah Ibu Adel memerah menahan rasa marah dan malu. Dari percakapan itu dia tahu, bahwa selama ini anaknya diam-diam menjalin hubungan dengan seorang anak yang duduk dibangku SMA. Anak lelaki yang dimaksud tinggal tidak jauh dari rumahnya. Dirinya selalu mengingatkan Adel agar tidak bergaul dengan siapapun dari keluarga laki-laki itu. Rumah laki-laki itu pernah digerebek oleh pihak kepolosian karena disinyalir sebagai bandar narkoba.

Sambil mengepalkan kedua tangannya, ibu Adelia mengancam akan mendatangi anak laki-laki itu karena telah berani mendekati anak gadisnya. Ibu Ainin kembali mengingatkannya untuk berhati-hati dalam bertindak. Jangan sampai anaknya akan dijadikan korban sebagai pelampiasan dendam.

“Ada baiknya ibu yakinkan dulu Adel untuk menjauh dan menjaga jarak dengan temannya itu. Adel adalah anak baru gede yang berusia belasan tahun. Anak seperti ini pemikirannya masih sangat polos tetapi cenderung nekad. Jangan sampai cinta buta telah mengelabuinya sehingga rela mengorbankan segala sesuatunya untuk mempertahankan cinta. Jika situasinya seperti itu kan tambah repot nantinya Bu”

Ibu Adel kembali tersentak mendengarkan penjelasan ibu Ainin. Sedikit pun dia tidak berpikir kearah sana. Dia semakin menyadari kesalahannya yang bertindak berdasarkan emosi. Seharusnya seorang ibu tetap mampu mengontrol emosi dan menggunakan logika dalam berpikir, sehingga tidak salah dalam mencari solusi akan permasalahan yang dihadapi oleh anaknya.

Sebelum beranjak pulang , lagi-lagi dia meminta maaf sekaligus ucapan terimakasih kepada ibu Ainin. Satu persatu guru telah datang dari ruang kelasnya masing-masing.

Berbagai lontaran pertanyaan keluar dari mulut rekan mengajarnya. Namun ibu Ainin hanya memberikan penjelasan singkat jika Adel, anak dari ibu tersebut tidak dapat mengikuti pelajaran hari ini karena sakit. Bagi ibu Ainin tidak perlu menceritakan yang sebenarnya kepada semua guru. Dia khawatir jika nantinya Adel dituduh yang macam-macam, karena tidak semua guru bisa memahami kondisi ini. ibu Ainin hanya perlu menemui wakil kepala sekolah bagian kesiswaan dan guru BK, untuk diberikan penjelasan serta meminta solusi dari mereka mengenai pendekatan apa yang dapat dilakukan dalam menghadapi siswa seperti Adel.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Wali kelas yang bijaksana

10 Jul
Balas

Saya sangat berharap bisa mengikuti karakter bu Ainin yg ada dlm cerita

11 Jul

Keren...jadi ikut terhanyut bacanya...

11 Jul
Balas

Terimakasih ibu

11 Jul

meskipun cerpen dapat dijadikan pelajaran bagi orang tua, mantap bu

10 Jul
Balas

Terimakasih ibu

11 Jul

Terimakasih atas kesediaannya berkunjung

11 Jul
Balas

Wali kelas yang hebat dan bijaksana... keren ceritanya bun....moga sukses selalu

10 Jul
Balas

Terimakasih, sukses selalu

11 Jul

Guru memang hrs bijaksana

10 Jul
Balas

Betul, terimakasih ya bu

11 Jul

Langkah bijak ibu Anin, sehingga dapat mencegah hal yang tak diinginkan

10 Jul
Balas

Terimakasih ya pak bersedia bertandang

11 Jul

Karakter seorang guru bijak...

10 Jul
Balas

Terimakasih sudah bersedia berkunjung

11 Jul



search

New Post